Jurnalis Agung
NDUGA - Setelah sekian lama berada dalam bayang-bayang ancaman Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya, masyarakat Kampung Yuguru, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, akhirnya kembali ke kampung halaman mereka dengan penuh harapan. Pada Selasa, 28 Januari 2025, pukul 10.30 WIT, sekitar 50 warga yang dipimpin oleh Tokoh Masyarakat Yurus Wandikmbo tiba di Pos Yuguru dan disambut hangat oleh personel TNI yang bertugas di wilayah tersebut.
Kembalinya masyarakat ini bukan hanya sekadar kembali ke rumah, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa situasi keamanan semakin kondusif berkat kehadiran dan perlindungan yang diberikan oleh TNI. Selain itu, kedatangan mereka juga membawa misi penting: mempererat hubungan dengan personel TNI serta menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mendesak masyarakat.
Bersama TNI, Masyarakat Yuguru Bangkit Kembali
Dalam pertemuan dengan personel Pos Yuguru, Bapak Yurus Wandikmbo menegaskan bahwa masyarakat Kampung Yuguru adalah bagian dari Indonesia dan bukan bagian dari kelompok bersenjata OPM.
"Kami ingin Bapak Tentara mengenal kami, inilah wajah-wajah masyarakat Kampung Yuguru. Kami ingin hidup damai dan tidak ingin ada kesalahpahaman atau kecurigaan terhadap kami, " ujar Bapak Yurus Wandikmbo.
Sebagai simbol kerjasama dan niat baik, masyarakat menyerahkan hasil bumi yang mereka panen selama berada di dalam hutan. Personel TNI pun membalasnya dengan memberikan bantuan logistik yang dikirimkan oleh Pangkogabwilhan III, sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat yang baru kembali ke kampung mereka.
Selain bantuan logistik, Pos Yuguru juga menyediakan layanan kesehatan dengan pemeriksaan langsung oleh dokter serta pemberian obat-obatan. Akses kesehatan yang terbatas di pedalaman Papua membuat inisiatif ini sangat berarti bagi warga Kampung Yuguru.
Aspirasi Masyarakat: Dari Bendera Merah Putih Hingga Pembangunan Infrastruktur
Dalam dialog yang berlangsung, masyarakat mengutarakan berbagai kebutuhan mendesak untuk mendukung kehidupan mereka. Beberapa hal yang mereka sampaikan antara lain:
✅ Bendera Merah Putih, sebagai simbol nasionalisme dan kesetiaan kepada NKRI.
✅ Stopkontak dan akses listrik, untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
✅ Terpal besar, guna mendukung berbagai keperluan sehari-hari.
✅ Alat ibadah seperti Alkitab, untuk menunjang kegiatan keagamaan.
✅ Pakaian layak pakai, guna memenuhi kebutuhan sandang masyarakat.
✅ Peralatan olahraga, termasuk bola voli, tiang net voli, dan bola sepak, guna mendukung kegiatan pemuda di kampung.
Selain kebutuhan sehari-hari, masyarakat juga berharap agar pembangunan infrastruktur kembali diaktifkan. Bapak Yurus Wandikmbo menyoroti pentingnya pembangunan sekolah, gereja, dan Bandara Yuguru yang selama ini sempat terhenti akibat gangguan keamanan.
“Kami sangat berharap pemerintah segera melanjutkan pembangunan ini, karena sekolah, gereja, dan bandara adalah kebutuhan vital untuk mendukung kehidupan masyarakat di Yuguru, ” tambahnya.
Kembalinya masyarakat Kampung Yuguru menandai langkah positif dalam upaya menciptakan Papua yang lebih aman dan damai. Hubungan yang semakin erat antara TNI dan masyarakat menjadi modal utama untuk membangun kepercayaan serta mempercepat pembangunan di Papua Pegunungan.
Melalui dukungan logistik, pelayanan kesehatan, dan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur, diharapkan kualitas hidup masyarakat Kampung Yuguru semakin meningkat. Seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, diharapkan dapat segera merespons aspirasi masyarakat, sehingga cita-cita membangun Papua yang sejahtera, aman, dan damai dapat segera terwujud.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Kolonel Arh Yogi Nugroho
Updates. 
